Selasa, 29 April 2014

Ternyata dia masih ingat



Sekitar dua tahun yang lalu tepatnya bulan November 2011 ketika saya hendak memperpanjang visa pelajar saya yang kebetulan sudah habis, saya pun berangkat menuju kantor imigrasi yang terletak tepat disamping lingkungan asrama saya waktu itu, pagi senin itu saya bergegas menuju kesana untuk sekedar menulis nama antrian karena siang sedikit saja nama antrian sudah mencapai angka seratus lebih.
Singkat cerita ketika kantor imigrasi dibuka,orang-orang yang sedari tadi sudah menunggu diluar seketika memenuhi ruangan kantor imigrasi baik itu mereka yang mau Taqdim (pengajuan berkas) ataupun Taslim (pengambilan) dan karena hari itu hari senin, kita bareng dengan orang Russia dan sekitarnya, sebenarnya Indonesia kebagian jatah dua hari yaitu hari sabtu dan senin, hari sabtu bareng dengan orang Malaysia sedangkan hari senin bareng dengan orang Russia dan sekitarnya, saya memilih hari senin karena jujur saja bareng dengan orang Russia lebih tertib bila dibandingkan bareng dengan orang Malaysia.
Ketika ana sedang ngantri, tiba-tiba dari belakang ana ada yang mengucap salam “Assalamu Alaikum”, dan ana pun menjawab “Wa Alaikum Salam”, ketika ana menoleh ke belakang, Masya Allah cantik sekali wanita itu, saya sudah sering melihat wanita arab maupun eropa yang cantik, namun rasanya baru kali ini ana melihat wanita secantik ini, kulitnya putih namun tidak seperti orang bule, matanya kebiruan serta hidungnya yang aduhai, posturnya lumayan tinggi dibalut dengan jilbab yang lebar, kemudian saya Tanya “ada yang bisa dibantu?”, dia pun menceritakan bahwa dia baru beberapa bulan di cairo dan tidak tau cara memperpanjang visa, akhirnya saya pun memberi tahu dia untuk membeli formulir dan materainya terlebih dahulu, karena waktu itu ngantri maka saya pun membelikan formulir sekaligus materainya untuk dia dan tiga temannya, saya pun memberi tahu perlengkapan berkas yang harus dipersiapkan dan segala macamnya, kemudian dia saya suruh ikut mengantri dibarisan wanita, sebelum itu dia menanyakan nama saya “maaf nama akhy siapa?”, saya bilang “nama saya Ridwan, dari Indonesia”, sambil tersenyum dia berkata, “nama saya Fatima, Fatima Ahmedovic dari bosnia, sekali lagi terima kasih banyak atas bantuannya akhy Ridwan”, dia pun berlalu ikut kedalam antrian, entah kenapa dari sekian banyak orang yang ada disana pada waktu itu dia hanya mau bertanya kepada saya, padahal banyak juga wanita maupun orang Russia yang secara bahasanya dekat dengan bosnia yang mengantri disana, tapi entahlah kenapa dia mau bertanya kepada saya, Wallahu A’lam, hanya Allah dan dia sendiri yang tau.
Dua tahun lebih berlalu tepatnya pada bulan april 2014, siang itu ana baru saja selesai mendengarkan ceramah Shaikh Ied Abdul Hamid selepas dzuhur di Masjid Al-Azhar, ketika ana baru saja keluar dari mesjid, tiba-tiba terdengar seperti suara wanita memanggil ana dari samping, begitu ana lihat, Masya Allah ternyata wanita cantik itu masih mengingat saya, ya benar wanita Bosnia yang ana temui sekitar dua tahun yang lalu ternyata masih mengingat saya, dan saya pun menyempatkan ngobrol sebentar bersamanya dan dua orang temannya, akhirnya saya pun pamit karena ada urusan penting dan kita pun berpisah dihalaman Masjid Al-Azhar yang penuh sejarah itu, setelah jauh ana lupa menanyakan nomor telfonnya, tapi ya sudahlah, kalau memang Allah menghendaki suatu saat pasti berjumpa kembali.

Cairo, 26 April 2014