Jumat, 08 Oktober 2010

Hidup Sehat Ala Rasulullah SAAW.


Para pakar kesehatan menyatakan bahwa udara sepertiga malam terakhir sangat kaya
dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain, sehingga sangat bermanfaat
untuk optimalisasi metabolisme tubuh. Hal ini jelas sangat besar pengaruhnya
terhadap vitalitas seseorang dalam aktivitasnya selama seharian penuh.

Contohlah Rasulullah SAAW., yang setiap subuh selalu mendapat asupan udara segar.
Beliau bangun sebelum subuh dan melaksanakan qiyamul lail. Biasanya orang yang
memulai kehidupan di pagi hari dengan bangun subuh, akan menjalani hari dengan
penuh semangat dan optimisme. Berbeda dengan orang yang tidak bangun di subuh
hari, biasanya lebih mudah terserang rasa malas untuk beraktivitas.

Untuk menjaga kesehatan mulut dan giginya pada pagi hari, Rasulullah SAAW. biasa
memakai siwak. Siwak mengandung flour yang sangat bermanfaat dalam menjaga
kesehatan gigi dan gusi. Mulut dan gigi merupakan organ tubuh yang sangat
berperan dalam konsumsi makanan. Apabila mulut dan gigi sakit, maka biasanya
proses konsumsi makanan menjadi terganggu.

Rasulullah saw membuka menu sarapannya dengan air dingin yang dicampur dengan
madu. Dalam Al Qur'an, madu merupakan syifaa (obat) yang diungkapkan dengan isim
nakiroh, menunjukkan arti umum dan menyeluruh. Pada dasarnya madu bisa menjadi
obat atas berbagai penyakit. Madu berfungsi untuk membersihkan lambung,
mengaktifkan usus-usus, dan menyembuhkan sembelit, wasir, luka bakar, dan
peradangan.

Tujuh butir kurma ajwa (matang) menjadi kebiasaan Rasulullah SAAW. menjelang
siang. Beliau pernah bersabda, "Barang siapa yang makan tujuh butir kurma, maka
akan terlindungi dari racun." Hal ini terbukti ketika seorang wanita Yahudi
menaruh racun dalam makanan Rasulullah pada sebuah percobaan pembunuhan di
perang Khaibar, racun yang tertelan oleh beliau kemudian bisa dinetralisir oleh
zat-zat yang terkandung dalam kurma. Sementara itu Bisyir ibu al Barra', salah
seorang sahabat yang ikut makan racun tersebut akhirnya meninggal, tetapi
Rasulullah saw selamat dari racun tersebut. Rahasianya adalah tujuh butir kurma
yang biasa dikonsumsi Rasulullah SAAW.

Menjelang sore hari, menu Rasulullah SAAW. biasanya adalah cuka dan minyak zaitun.
Tentu saja tidak hanya cuka dan minyak zaitun, tetapi dikonsumsi dengan makanan
pokok seperti roti. Manfaatnya banyak sekali, diantara mencegah lemah tulang,
kepikunan, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol, dan melancarkan
pencernaan.

Di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah SAAW. adalah sayur- sayuran. Secara
umum, sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama, yaitu menguatkan daya
tahan tubuh dan melindunginya dari serangan penyakit.

Setelah makan malam Rasulullah SAAW. tidak langsung tidur. Beliau beraktivitas
terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan
mudah dicerna. Caranya bisa juga dengan shalat. Rasulullah SAAW. bersabda:
"Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah dan shalat, serta
janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian
menjadi keras."

Artikel diatas diambil dari buku "Panduan Diet Ala Rasulullah" yang ditulis oleh
Indra Kusumah SKL, S.Psi. Buku ini mengulas tentang pola makan Rasulullah SAAW.
sehari-hari, adab makan Rasulullah SAAW., makanan kesukaan Rasulullah SAAW. serta
khasiatnya, makanan dan minuman yang kurang disukai Rasulullah SAAW., makanan dan
minuman yang dilarang Rasulullah SAAW., dan lain sebagainya.

Panduan Diet Ala Rasulullah mencoba menggabungkan unsur keteladanan diet ala
Rasulullah dengan pengetahuan ilmiah. Buku ini diterbitkan oleh QultumMedia.

Senin, 04 Oktober 2010

Intermezo

" Bisa Karena Biasa "
nah slogan tersebut sangat cocok sekali untuk anda yang ingin menguasai bahasa apapun khususnya bahasa arab, karena untuk menguasai suatu bahasa kita harus membiasakan berbicara dengan bahasa tersebut, jadi tidak cukup hanya mengetahui kaidah-kaidahnya sahaja.
contohnya kita lihat di pesantren-pesantren Salafiyah (tradisional), umumnya santri yang mondok di pesantren model ini faham betul mengenai kaidah-kaidah bahasa arab, akan tetapi dalam hal ber interaksi atau berbicara dengan menggunakan bahasa arab terkadang mereka mengalami kesulitan, hal ini disebabkan karena tidak ada penekanan untuk berbicara dengan behasa arab dalam keseharian mereka, hanya di tujukan pada pemahaman teks-teks kitab berbahasa arab.
lain halnya dengan pesantren modern, umumnya santri yang mondok di pesantren model ini mereka lancar sekali dalam hal berinteraksi menggunakan bahasa arab karena memang dalam kesehariannya mereka ditekankan untuk menggunakan bahasa arab, akan tetapi mereka sering kali kurang menguasai dalam hal kaidah-kaidah bahasa arab karena memang porsi pengajaran nahwu sharaf di pesantren modern tidak sebanyak di pesantren salafiyah.
melihat hal tersebut, banyak pimpinan pesantren yang mencoba memadukan sistem pesantren salafiyah dan modern, hal ini dimaksudkan supaya santri tidak hanya mampu menguasai kaidah bahasa arab sahaja, akan tetapi mampu juga untuk ber interaksi dengan behasa tersebut, disamping itu semua, santri juga bisa menguasai ilmu agama dan ilmu umum secara seimbang.
jadi pada intinya, apabila kita ingin menguasai sesuatu, tidak cukup dipelajari sahaja, akan tetapi harus diaplikasikan, dengan begitu kita akan terbiasa.
sekian dulu intermezo nya, mudah-mudahan bermanfaat.